Halo teman-teman sesama pegiat literasi dan penikmat cerita!
Sering sekali ada yang bertanya di kolom komentar atau DM, "Mas Endik, gimana sih caranya nulis skenario FTV yang nggak putus ide?" atau "Gimana caranya bikin cerita yang rating-nya bagus terus?"
Jujur saja, saya yang dulunya bercita-cita jadi petani ini tidak pernah menyangka akan sejauh ini menyelami dunia penulisan
Hari ini, saya ingin membagikan "rahasia dapur" saya—sebuah rangkuman dari metodologi kreatif yang selama ini saya pakai untuk melahirkan karya-karya seperti Dua Dunia Salma dan Magic Tumbler
Berikut adalah tips menulis FTV agar naskahmu dilirik produser dan dicintai penonton:
1. Filosofi Utama: "Menulis Itu Kuncinya Ikhlas"
Sebelum bicara teknis, kita bicara mental dulu. Industri FTV itu volumenya tinggi dan tekanannya besar. Kalau kamu gampang baper, kamu bakal susah bertahan. Filosofi saya sederhana: Ikhlas.
Ikhlas saat memikirkan ide, ikhlas saat butuh waktu banyak buat nulis, ikhlas saat revisi (bahkan kalau diminta rombak total), ikhlas saat nunggu di-ACC, dan pastinya ikhlas saat terima fee
2. Anti-Buntu dengan "Teknik Piramida Cerita"
Pernah merasa macet di tengah jalan saat nulis naskah? Itu biasanya karena strukturnya belum matang. Saya menggunakan metode yang saya sebut Piramida Cerita
Tahapannya begini:
Kunci Ide (Lock Idea): Tentukan fokus cerita biar nggak melebar. Ide harus kuat dan sellable sejak awal
7 .Sinopsis: Buat ringkasan 1-2 halaman (awal, tengah, akhir) untuk melihat potensi konfliknya
8 .Treatment: Penjabaran scene by scene tanpa dialog. Di sini kita atur pacing dan emosi
9 .Skenario: Baru di tahap terakhir ini kita masukkan dialog. Kalau treatment sudah matang, nulis skenario itu bisa ngebut!
10 .
Dengan mengunci ide di awal, kita tidak akan tersesat meski harus menulis puluhan halaman naskah
3. "Piramida Karakter" untuk Rating Tinggi
Kenapa share rating FTV saya sering di atas 20?
Protagonis (Si Eneng/Mas Ganteng): Harus punya tujuan jelas (misal: lunasin utang atau bahagiakan orang tua) dan hambatan nyata
13 .Sidekick (Comic Relief): Ini kuncinya! Karakter pendukung seperti Jonny dan Jenny di Magic Tumbler bukan cuma tempelan. Mereka bertugas menjaga mood cerita tetap jenaka
14 14 14 14 .Antagonis: Jangan bikin jahat murni. Buat mereka jadi "korban keadaan" atau salah paham, supaya di akhir cerita bisa ada redemption (pertobatan) demi happy ending
15 .
4. Formula "Ajaib" FTV SCTV
Menulis FTV SCTV itu ibarat memasak dengan resep yang sudah teruji. Kamu harus paham "bahasa" mereka:
Judul Clickbait & Berima: Gunakan pola "Makanan/Profesi + Emosi". Contoh: Seblak Mantan Yang Tak Dirindukan atau Sate Kambing Bikin Kambing Hitam
16 . Judul adalah logline instan bagi penonton17 .Arketipe Karakter: Benturkan dua dunia. Si Eneng (cewek pekerja keras, tulang punggung, galak tapi lembut) bertemu Mas Ganteng (cowok kaya, privilege, anak mami, tapi rapuh)
18 .Alur 7 Tahap: Mulai dari pertemuan yang konflik (tabrakan/berantem), lalu keadaan memaksa mereka bareng, ada momen romantis tak sengaja (jatuh ditangkap slow motion), hingga akhirnya happy ending
19 .
5. Angkat Tema Lokal yang "Membumi"
Saya percaya kekuatan cerita ada pada kedekatan rasa. Meskipun cita-cita masa kecil saya jadi petani belum kesampaian, jiwa itu saya tuangkan dalam karya
Kemaslah "kemiskinan" itu dengan estetik (visual yang colorful, tidak kumuh menyedihkan) dan beri mereka martabat
Kesimpulan
Menulis skenario FTV bukan sekadar membuat tontonan "kacangan". Di baliknya ada struktur yang disiplin dan psikologi massa yang dalam
Ingat, ide sederhana tentang penjual bakso pun bisa jadi drama romantis yang memikat hati jutaan penonton jika diolah dengan teknik yang tepat dan hati yang ikhlas
Selamat berkarya!
Salam,
Endik Koeswoyo





Posting Komentar untuk "Bongkar Rahasia Dapur FTV: Jurus "Ikhlas" dan Teknik Piramida Cerita ala Endik Koeswoyo"
Terimakasih Sudah Bersedia Membaca, tuliskan komentar anda dan saya akan berkunjung ke blog anda...