Bongkar Rahasia Dapur FTV: Jurus "Ikhlas" dan Teknik Piramida Cerita ala Endik Koeswoyo



Halo teman-teman sesama pegiat literasi dan penikmat cerita!

Sering sekali ada yang bertanya di kolom komentar atau DM, "Mas Endik, gimana sih caranya nulis skenario FTV yang nggak putus ide?" atau "Gimana caranya bikin cerita yang rating-nya bagus terus?"

Jujur saja, saya yang dulunya bercita-cita jadi petani ini tidak pernah menyangka akan sejauh ini menyelami dunia penulisan1. Menulis skenario, khususnya untuk FTV SCTV yang ritmenya sangat cepat2, itu bukan cuma soal imajinasi liar, tapi soal strategi dan mental.

Hari ini, saya ingin membagikan "rahasia dapur" saya—sebuah rangkuman dari metodologi kreatif yang selama ini saya pakai untuk melahirkan karya-karya seperti Dua Dunia Salma dan Magic Tumbler3.

Berikut adalah tips menulis FTV agar naskahmu dilirik produser dan dicintai penonton:

1. Filosofi Utama: "Menulis Itu Kuncinya Ikhlas"

Sebelum bicara teknis, kita bicara mental dulu. Industri FTV itu volumenya tinggi dan tekanannya besar. Kalau kamu gampang baper, kamu bakal susah bertahan. Filosofi saya sederhana: Ikhlas.

Ikhlas saat memikirkan ide, ikhlas saat butuh waktu banyak buat nulis, ikhlas saat revisi (bahkan kalau diminta rombak total), ikhlas saat nunggu di-ACC, dan pastinya ikhlas saat terima fee4. Tanpa keikhlasan, kamu akan kehabisan energi menghadapi ketidakpastian industri5.

2. Anti-Buntu dengan "Teknik Piramida Cerita"

Pernah merasa macet di tengah jalan saat nulis naskah? Itu biasanya karena strukturnya belum matang. Saya menggunakan metode yang saya sebut Piramida Cerita6. Jangan pernah menulis dialog sebelum fondasi ini kokoh!

Tahapannya begini:

  1. Kunci Ide (Lock Idea): Tentukan fokus cerita biar nggak melebar. Ide harus kuat dan sellable sejak awal7.

  2. Sinopsis: Buat ringkasan 1-2 halaman (awal, tengah, akhir) untuk melihat potensi konfliknya8.

  3. Treatment: Penjabaran scene by scene tanpa dialog. Di sini kita atur pacing dan emosi9.

  4. Skenario: Baru di tahap terakhir ini kita masukkan dialog. Kalau treatment sudah matang, nulis skenario itu bisa ngebut!10.

Dengan mengunci ide di awal, kita tidak akan tersesat meski harus menulis puluhan halaman naskah11.

3. "Piramida Karakter" untuk Rating Tinggi

Kenapa share rating FTV saya sering di atas 20?12. Rahasianya bukan cuma di pemeran utama, tapi di Piramida Karakter.

  • Protagonis (Si Eneng/Mas Ganteng): Harus punya tujuan jelas (misal: lunasin utang atau bahagiakan orang tua) dan hambatan nyata13.

  • Sidekick (Comic Relief): Ini kuncinya! Karakter pendukung seperti Jonny dan Jenny di Magic Tumbler bukan cuma tempelan. Mereka bertugas menjaga mood cerita tetap jenaka14141414.

  • Antagonis: Jangan bikin jahat murni. Buat mereka jadi "korban keadaan" atau salah paham, supaya di akhir cerita bisa ada redemption (pertobatan) demi happy ending15.

4. Formula "Ajaib" FTV SCTV

Menulis FTV SCTV itu ibarat memasak dengan resep yang sudah teruji. Kamu harus paham "bahasa" mereka:

  • Judul Clickbait & Berima: Gunakan pola "Makanan/Profesi + Emosi". Contoh: Seblak Mantan Yang Tak Dirindukan atau Sate Kambing Bikin Kambing Hitam 16. Judul adalah logline instan bagi penonton17.

  • Arketipe Karakter: Benturkan dua dunia. Si Eneng (cewek pekerja keras, tulang punggung, galak tapi lembut) bertemu Mas Ganteng (cowok kaya, privilege, anak mami, tapi rapuh) 18.

  • Alur 7 Tahap: Mulai dari pertemuan yang konflik (tabrakan/berantem), lalu keadaan memaksa mereka bareng, ada momen romantis tak sengaja (jatuh ditangkap slow motion), hingga akhirnya happy ending 19.

5. Angkat Tema Lokal yang "Membumi"

Saya percaya kekuatan cerita ada pada kedekatan rasa. Meskipun cita-cita masa kecil saya jadi petani belum kesampaian, jiwa itu saya tuangkan dalam karya20. Jangan malu mengangkat profesi "wong cilik" seperti peternak lele, penjual soto, atau tukang gali kubur2121.

Kemaslah "kemiskinan" itu dengan estetik (visual yang colorful, tidak kumuh menyedihkan) dan beri mereka martabat22222222. Penonton Indonesia suka melihat karakter yang berjuang dari bawah namun tetap ceria.


Kesimpulan

Menulis skenario FTV bukan sekadar membuat tontonan "kacangan". Di baliknya ada struktur yang disiplin dan psikologi massa yang dalam23. Semoga tips "dapur" saya ini bisa memantik semangat teman-teman untuk mulai menulis.

Ingat, ide sederhana tentang penjual bakso pun bisa jadi drama romantis yang memikat hati jutaan penonton jika diolah dengan teknik yang tepat dan hati yang ikhlas24.

Selamat berkarya!

Salam,

Endik Koeswoyo

Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Scriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer

Posting Komentar untuk "Bongkar Rahasia Dapur FTV: Jurus "Ikhlas" dan Teknik Piramida Cerita ala Endik Koeswoyo"


Endik Koeswoyo

SimpleWordPress

 

SimpleWordPress