PUISI UNTUK ANDI MUNAJAT

PUISI UNTUK ANDI MUNAJAT
Oleh: Endik Koeswoyo

Jejak perjuanganmu masing terngiang pekat di telingaku
Syairmu meluluh lantakkan gema-gema kesombongan hatiku

Bung Andi....
Selamat jalan!
Bung Andi...
Doa kami seluruh rakyat melantun tulus....

Bung Andi...
Dekap erat putrimu hingga ke Surga besamamu

Dita...
Kami generasi muda bangga akan sosok Ayahmu
Temani dia di surga dengan senyummu...

Bung Andi...
Tanah ini telah kau simbah dengan darah dan luka
Darah juangmu akan trus menyatu
Engkau telah membuktikan darahmu mengalir untuk tanah pertiwi

Selamat jalan
Selamat jalan
Engkau adalah inpirasi, saudara, sahabat, teman bagi kami
Lagu itu akan terus kami nyanyikan
Akan trus kami kumandangkan hingga titik darah penghabisan...

Jejak perjuanganmu masing terngiang pekat di telingaku
Syairmu meluluh lantakkan gema-gema kesombongan hatiku


Copy Paste Puisi Ini di Blog atau website anda Untuk Rasa Solidaritas Kita sebagai Bangsa yang mengenang pada pendahulunya. Bung Andi adalah salah satu pejuang Bangsa ini.

Puisi di buat untuk mengenang jasa beliau. Untuk keluarga besar Andi Munajat hanya ucapan tulus dari Endik Koeswoyo agar keluarga besar Andi Munajat yang di tinggalkan mndapatkan ketabahan, serta amal ibadah Bung Andi Munajat di terima di sisiNya. Amien..Amiennn
ANDI MUNAJAT adalah Adalah pencipta lagu Darah Juang. Bersama aktivis John Sonny Tobing, Ketua KM UGM pertama mahasiswa Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta sekitar tahun 1990. Berikut ini lirik lagunya::::>

DARAH JUANG

Disini Negeri kami, tempat padi terhampar

Samuderanya.. kaya raya

Negeri kami subur Tuhan….

Di negeri permai ini

Berjuta rakyat bersimbah luka

Anak kurus tak sekolah

Pemuda desa tak kerja

Mereka dirampas haknya

Tergusur dan lapar

Bunda relakan darah juang kami

Tuk bebaskan rakyat

Padamu kami berjanji

Padamu kami berbakti




Anak Juga Meninggal, Istri Kritis
Jumat, 27 Maret 2009 | 21:59 WITA

PELAIHARI, JUMAT - Trans Kalimantan di wilayah Tanahlaut lagi-lagi minta korban. Kali ini aktivis LSM Tanah Bumbu yang juga pengurus partai politik di kabeupaten pemekaran yang tewas.

Korban atas nama Andi Munajat (42), warga Sungai Danau Kecamatan Satui, Tanah Bumbu. Tak hanya dia, anaknya yang masih berusia enam tahun, Dita juga meninggal. Sementara istrinya, Sunarsih (32) selamat, tapi mengalami luka parah dan masih dirawat di rumah sakit di Banjarmasin.

Di Tanah Bumbu terutama di Sungai Danau, nama Andi cukup dikenal masyarakat maupun kalangan birokrasi. Pasalnya yang bersangkutan selain aktif di LSM Sampan, juga aktif di sejumlah organisasi sosial lainnya. Juga tercatat sebagai salah satu pengurus parpol setempat.

"Korban Andi meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit di Banjarmasin, sedangkan sang anak meninggal di rumah sakit di Banjarmasin," sebut Kapolres Tala AKBP Drs H Dadik Soesetyo S melalui Kasat Lantas AKP Yudi Yuliadin didampingi Kanit Laka Aiptu
Kasiran, Jumat (27/3).

Laka lantas maut tersebut terjadi Kamis (26/3) pukul 13.00 Wita di Jalan Arteri Nasional (Trans Kalimantan) arah Pelihari-Banjarmasin. Teatnya di Jalan A Yani Km 49 Desa Tambang Ulang Kecamatan Tambang Ulang, tak jauh dari Mapolsek Tambang Ulang.

Saat itu Andi mengendarai sepeda motor Jenis Honda Supra DA 5059 Z dari arah Banjarmasin dengan membonceng istri dan anaknya. Ketika mendekati TKP (tempat kejadian perkara), dari arah berlawanan sebuah mobil Toyota Avanza DA 8775 TR bergerak di jalan raya setelah sebelumnya berhenti di bahu jalan.

Lantaran oprit bahu jalan rendah, si pengemudi yakni Agusteja Nugroho (20) mengami kesulitan menaikkan roda mobil ke jalan aspal. Mobil yang dikemudikannya oleng sehingga bodi belakang mobil sedikit terlempar ke tengah badan jalan.

Agusteja sendiri adalah anggota Polres Tala. Saat itulah kendaraan yang dikendarai Andi membentur bodi belkang mobil Avanza tersebut. Andi dan istri-anaknya terpental dari sepeda motornya dan terjatuh ke aspal.
Darah pun tumpah dan
membasahi jalanan setempat. Polisi yang mendapat laporan dari warga langsung datang ke TKP dan mengevakuasi korban ke Banjarmasin.

Namun lantaran luka cukup parah, Andi mengembuskan nafas terakhir dalam perjalanan.

SUMBER: http://www.banjarmasinpost.co.id/read/artikel/9162/aktivis-tanah-bumbu-tewas-kecelakaan

Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Scriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer

1 komentar untuk "PUISI UNTUK ANDI MUNAJAT"

  1. Aku baru kemarin (28/05/09)menerima kabar duka meninggalnya Andi Munajat (AM)dari Yanto KPM UGM yang kini tinggal di Lampung. Sudah lama aku tidak mendengar kabar soal AM dan kabar dari Yanto begitu mengejutkan. Sedih. Seorang kawan yang gigih dan sederhana telah berpulang.

    Ingatan meluncur pada sosok kurus dan hitam yang militan. Ingatan juga meluncur saat aksi solidaritas untuk Bonar Tigor & Bambang Isti di boulevard UGM yang berlangsung berhari-hari dengan membangun tenda keprihatinan. AM mengajakku mendatangi segerombolan intel yang memantau jalannya aksi, dengan beraninya AM "mengkuliahi" para intel dengan bahasa yang sangat berani. "Soeharto anjing! Kamu semua anteknya anjing!" Besoknya saat sidang di PN Yogya, AM pun langsung diangkut aparat.Sorenya dilepas, tapi dilehernya sudah ada luka-luka bekas sudutan rokok. "Biasa", komentar ringan dari mulutnya.

    Ingatanku tak pernah lupa saat suatu malam yang sedang gerimis, AM datang ke tempat kost-ku di Durmo. "Ngun, aku lapar," katanya. Keterusterangan yang membuatku semakin merasa dekat dengan AM. Sambil makan di warung, AM banyak cerita tentang kekagumannya terhadap Che Guevara. AM adalah salah seorang yang bisa membuatku berpikir kritis dan berani bersikap jelas terhadap keadaan waktu itu.

    AM kini telah berpulang. Aku kehilangan seorang kawan yang gagah berani dalam bersikap. Selamat jalan kawan, kini engkau tidak pernah "lapar" lagi.

    Bangun Prihantoro
    KPM UGM

    BalasHapus

Terimakasih Sudah Bersedia Membaca, tuliskan komentar anda dan saya akan berkunjung ke blog anda...


Endik Koeswoyo

SimpleWordPress

 

SimpleWordPress