Indahnya Perdamaian

Suatu pagi, ketika itu aku sedang ngopi di depan kantor. Ada anak-anak SD yang sedang berantem ga tau kenapa. Trus di deketnya ada anak TK yang di gandeng sama Ibunya. Si anak ngomong gini
Anak: "Ibu, aku baru tau kalau kedua anak itulah manusia paling bodoh di dunia ini"
Si Ibu: "Ssttt. Nggak boleh ngomong gituh sayang!"
Anak: "Loh, kata Bapak kemarin orang paling bodoh di dunia adalah orang yang berrantem sama temannya!?" jawab si Anak dengan enteng.
Dengan cepat Sang Ibu muda menggandeng tangannya, meninggalkan sekelompok anak SD yang muai bergumul di trotoar jalan.
Aku diam saja memperhatikan adegan anak-anak itu, hingga akhirnya beberapa teman yang lain melerai mereka. DAri pembicaraan anak-anak itu aku mengambil kesimpulan, si A marah karena ikan Cupang-nya di sentuh oleh si B. Intinya itu. Dan terjadilah keributan itu. Tapi mereka bersalaman saling meminta maaf sesaat kemudian ketika Pak Satpam yang kurus datang menghampiri dan keduanya rukun kembali walau dengan debu yang melekat di baju dan celana.

Apa sih damai itu? Damai memiliki banyak arti: arti kedamaian berubah sesuai dengan hubungannya dengan kalimat. Perdamaian dapat menunjuk ke persetujuan mengakhiri sebuah perang, atau ketiadaan perang, atau ke sebuah periode di mana sebuah angkatan bersenjata tidak memerangi musuh. Damai dapat juga berarti sebuah keadaan tenang, seperti yang umum di tempat-tempat yang terpencil, mengijinkan untuk tidur atau meditasi. Damai dapat juga menggambarkan keadaan emosi dalam diri dan akhirnya damai juga dapat berarti kombinasi dari definisi-definisi di atas. Konsepsi damai setiap orang berbeda sesuai dengan budaya dan lingkungan. Orang dengan budaya berbeda kadang-kadang tidak setuju dengan arti dari kata tersebut, dan juga orang dalam suatu budaya tertentu.

Damai dalam diri

Satu arti dari damai menunjuk ke damai dalam diri; sebuah keadaan pikiran, badan, dan jiwa, yang dikatakan terjadi di dalam diri kita. Orang yang melakukan eksperimen dengan damai dalam diri mengatakan bahwa rasa ini tidak tergantung oleh waktu, orang, atau tempat, menekankan bahwa setiap individu dapat mengalami ketenangan dalam diri di dalam suatu peperangan.

Bagaimana Dengan Kita?

Beberapa pemikir perdamaian memilih membuat ide damai tunggal; dan mendorong ide banyak arti dari damai. Mereka berpiki tidak ada definisi tunggal yang benar tentang damai; damai, harus dilihat sebagai sesuat yang jamak.

Contohnya, di Wilayah Danau Besar Afrika, kata damai adalah kindoki, yang menunjuk kepada keseimbangan yang harmonis antara manusia, dan dunia alam lainnya, dan juga kosmos. Pandangan ini lebih luas dari damai yang berarti "ketiadaan perang" atau bahkan "kehadiran keadilan".

Banyak pemikir yang sama juga mengkritik ide damai sebagai harapan dan yang akan terjadi pada suatu hari. Mereka mengenal damai tidak harus sesuatu yang manusia harus capai "suatu hari". Mereka menganggap bahwa damai hadir, bila kita menciptakan dan mengembangkannya dalam cara yang kecil dalam kehidupan sehari-hari, dan damai akan berubah secara terus menerus.


JAdi, sebaiknya kita mengajarkan perdamaian sejak dini. sejak kecil, adik-adik kita harus kita ajari untuk tidak menyelesaikan sesuatu dengan kekerasan namun dengan otak bukan dengan otot. Hmmm betul ga ya? Tuh kan manis adikku klo pas senyum? Hehhehe



APAKAH ANDA SUKA BERMAIN DNGAN INTERNET? JIKA IYA COBALAH KUNJUNGI LINK INI KARENA TERNYATA KITA BISA MENGHASILKAN UANG TAMBAHAN BAHKAN HINGGA PULUHAN JUTA RUPIAH HANYA DENGAN MELUANGKAN SEDIKIT WAKTU SAJA... TERBUKTI MUDAH DAN GAMPANG... ARAU SETIDAKNYA BERKUNJUNGLAH SEJENAK UNTUK MEMBACANYA! PENASARAN? KLIK DISINI DAN JADILAH ORANG SUKSES TANPA KITA SADARI...
Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Scriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer

Posting Komentar untuk "Indahnya Perdamaian"


Endik Koeswoyo

SimpleWordPress

 

SimpleWordPress