Dan...
- Anda seorang penulis?
Alhamdulilah, saya suka menulis dan beberpa tulisan saya sudah diterbitkan.
- Berapa karya yang anda tulis?
Novel, 1 buku, 1 kumpulan komik pendek, 6 e-book.
- Di mana anda sering menulis?
Di dekat tempat tidur tanpa kasur, dekat dapur, dekat kamar mandi.
- Dimana anda tidur tadi malam?
Di kasur tanpa tempat tidur, dekat kamar mandi, sebelah dapur.
- Di mana mana anda biasa mandi?
Di kamar mandi, dekat dapur samping kasur tanpa tempat tidur.
- Di mana anda bikin sarapan pagi?
Di dapur, depan kamar mandi samping kasur tanpa tempat tidur.
- Di mana anda sarapan pagi?
Di dapur, depan kamar mandi di samping kasur tanpa tempat tidur.
- Pengalaman apa yang paling membahagiakan selian karya anda di terbitkan?
Ada 3 pengalaman membahagiakan selain naskah di terbitkan, Pertama ketika Adik saya
meninggal, Kedua ketika Nenek saya meninggal, Ketiga, ketika motor saya hilang.
- Bukankan itu pengalaman pahit?
Setidaknya Tuhan masih memberi teguran pada saya lewat kejadian itu. JAdi saya masih bahagia.
- Anda sudah berkerja? Berapa gajinya?
Alhamdulillah sudah. Sekitar 400 ribu sebulan.
- Berapa biaya hidup anda sebulan?
Standar, makan makasimal 2 kali sehari kira-kira 240.000,-. Transport 75.000,-. Bayar kost Rp. 300.000,-. Beli rokok dan lain-lain Rp.100.000,-
- Masih dapat kiriman dari orang tua?
Tidak, sejak dulu saya hidup sendiri.
- Terus dapat uang dari mana?
Kan saya kerja Mas?
- Kan tidak cukup itu gajinya?
Wah saya juga tidak tau. Kok saya masih hidup ya?
- Dari hasil menulis?
Nggak seberapa kok. Novel pertama buat beli kalung untuk untuk Almarhum Nenek. Novel kedua dan ketiga, buat gadai motoer yang ilang itu.
16. Dari royalty buku mungkin?
Royalti buku? Ya dari buku itu saya dapat 3 jutaan royaltinya. Hmmm, tapi habis untuk daftar kuliah di UT, bayar utang ke Kantor sama buat kirim ‘jajan’ untuk keponakan saya.
- Pemasukan lain?
Ya saya ndak tau, pokoknya cukup aja kok. Bisa makan walau kadang-kadang. Bisa merokok walau kadang-kadang. Bisa jajan walau kadang-kadang. Walau lebih sering nggak bisa semua.
- OK, pertanyaan terakhir apa cita-cita anda?
Hidup sederhana dalam jalan yang benar menurut koridor kenyataan.
- Itu terlalu rumit, cita-cita standar saja. Ingin menulis lebih banyak atau menjadi terkenal atau membeli mobil kalau bestseller?
Punya instri cantik yang bisa nyetir mobil, kaya, baik hati, tidak sombong dan begitu mencitai saya apa adanya.
- Wah kalau begitu saya juga mau?
Ya udah, ambil saja cita-citaku.
- Maksud saya itu keinginan semua lelaki Mas, yang lain? Atau lupakan saja soal cita-cita. Beberapa harini apa yang anda minta dalam doa-doa anda?
Saya sedang mendoakan agar yang ngambil motor saya itu di karunia kabagiaan, di limpahkan rejekinya. Pokoknya dia jadi serba kecukupan setelah menjual motor saya, biar nantinya nggak maling lagi. Kok anda berniat mewawancarai saya, tau dari mana atau dengan alasan apa?
- Saya membaca berita di Koran KR, ya sudah saya pulang dulu. Nanti kalau terbit di majalah saya, saya kasih kabar.
Obrolan ini terjadi Senin sore, di depan tempat kerjaku. Entah aku juga tidak yakin dia wartawan atau bukan. Aku hanya menjawab semua pertanyaannya sambil juga ikut menulis pertanyaannya dan juga jawaban yang aku ucapkan. Maklum, hobyku kan menulis. Memang, sejak namaku nongol di Kedaulatan Rakyat pada hari minggu, mulai pagi sampai sore begitu banyak berdatangan ucapan bela sungkawa. Dari temen YM, teman kampus, tetangga kantor, tetangga kost dan lain-lain. Aku menulis ini bukan karena apa-apa, tapi blog ini adalah wadah untuk semua yang ada di otakku. Semua unek-unek itu aku tuangkan di sini. Kadang sedih, kadang senang dan aku masih begitu yakin bahwasanya kesedihan akan menjadikan hidup semakin indah. Dan blog ini akan menjadi sejarah tersendiri dalam hidupku, selama pemerintah tidak mem-block-nya.
Posting Komentar untuk "MOTORKU SAYANG MOTORKU MALANG"
Terimakasih Sudah Bersedia Membaca, tuliskan komentar anda dan saya akan berkunjung ke blog anda...