Menelisik THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT








THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT


Bandingkan Stempel Kenegaraan USA 

Perhatikan dan Bandingkan Tanda Tangan HB IX





Lagi pada heboh Broadcast Masage di BBM tentang Amerika yang mempunyai hutang 57 Ton Emas kepada Indonesia.  Dengan menunjukkan beberapa File Dokumen perjanjian yang disebut “THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT” di Geneva (Swiis) pada tanggal 14 November 1963. Menurut saya berita ini menyesatkan karena pada dasarnya Berita ini tidak bisa dibuktikan keasliannya.
Saya sudah mendengar informasi ini sejak tahun 2008 hingga tahun 2009 ketika saya melakukan riset tentang Buku saya yang berjudul Kisah Raja-Raja Legendaris Nusantara. Rentang waktu 2 tahun tersebut saya banyak berkunjung ke beberapa tempat, di mana Raja-Raja Nusantara pernah berkuasa. Sebut saja situs Trowulan di Mojokerjo, Situs Pamenang Kediri yang merupakan Petilasan Prabu Jayabaya, Kutai Kerta Negara Kalimantan Timur hingga Situs Batu Tulis di Bogor.

Di Pamenang Kediri saya 7 hari 7 malam. Ngapain? Memperhatikan perilaku orang-orang yang datang ke sana sambil mencari data tentang Prabu Jayabaya. Selama di sana saya banyak mendengar cerita dari para “orang pinter” atau yang “ngaku pinter”  konon menurut mereka di daerah Pantai Selatan banyak sekali harta Soekarno yang disimpan. “Kenapa tidak di ambil?” katanya butuh ritual “mistis” dan biaya tidak murah, tidak semu orang bisa mengambil Harta Karun Soerkarno.” Kata-kata ini tidak hanya saya dengan dari satu mulut, tapi banyak orang, dan berbeda-beda tempat dan lokasi.  Bahkan di jaman Presiden Megawati, Pak Menteri pernah bikin heboh dengan menggali halaman Situs Batu Tulis di Bogor. Sebelah kanan pintu masuk. Konon PakMenteri dan beberapa Paranormal meyakini kalau di Situs Batu Tulis adalah lokasi Bung Karno menyimpan emas batangan. Hasilnya? NIHIL!!!!!  Yang mereka dapatkan hanya tanah dan batuan.  Menteri loh ini, MENTERI yang pastinya di dukukung Paranormal beneran, yang kelasnya sudah Internasional, bukan Paranormal abal-abal. Presiden Megawati Sukarnoputri telah menegur Menteri Agama Said Agil Husein Al Munawar karena penggalian Prasasti Batutulis di Bogor, Jawa Barat. Masalah tersebut juga dianggap selesai setelah Menag menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Saat menggelar jumpa pers di kediamannya di Kompleks Menteri Widya Chandra petang tadi, Menag menyatakan, Presiden Megawati tak pernah memberi izin penggalian prasasti. Presiden juga tak menanggapi serius saat diberi tahu perihal dugaan harta karun peninggalan Kerajaan Padjajaran tersebut. Namun Said Agil juga tak bersedia menyebutkan nama orang yang pernah "membisikkan" perihal harta tadi.

Pada awal Agustus 2002, ia menyuruh orang melakukan penggalian di komplek Batu Tulis. Ia meyakini, konon berdasarkan petunjuk dalam mimpi, bahwa di bawah prasasti tersebut tersimpan emas harta karun peninggalan zaman Prabu Siliwangi yang dapat digunakan untuk membayar seluruh hutang negara sebesar hampir Rp 1.500 triliun atau setara dengan 10.000 truk emas batangan.

Di lokasi prasasti, sejumlah warga Bogor mengecam Menag yang sengaja melakukan penggalian harta karun peninggalan Prabu Siliwangi. Wawan Suwarna, seorang masyarakat, mendesak kepolisian segera memanggil Menag untuk dimintai keterangannya seputar penggalian itu. Sejumlah poster dan spanduk yang dipasang di sekitar lokasi mengecam Said Agil yang dinilai telah mengusik ketenangan mereka. Warga juga tidak setuju jika penggalian tersebut dilanjutkan Tim Arkeolog.

Di kesempatan terpisah, 26 perwakilan perguruan tinggi se-Jabar yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lingkungan Seni Mahasiswa Sunda mendatangi Gedung DPRD Bogor. Mereka menginginkan Said Agil harus meminta maaf karena telah melukai perasaan masyarakat Sunda.


Apa hubungannya sekelumit cerita di atas dengan “THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT” yang menghebohkan itu? Menurut saya, sekali lagi menurut saya, dukomen ini PALSU. Sengaja di buat oleh sekelompok Paranormal Abal-Abal untuk menipu masyarakat.  Akan saya jelaskan modus operasi kelompok penipu yang menggunakan “THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT” sebagai senjatanya.
Modusnya begini:
1.       Kelompok ini mendekati korban, menunjukkan beberapa batangan emas, satu atau 2 batang. Emas ASLI.
2.       Lalu Kelompok ini merayu korban, mengajak korba kerja sama, mereka bilang masih ada puluhan Ton Emas peninggalan Soekarno, yang tersimpan di berbagai tempat di Indonesia. Butuh dana untuk mengambilnya, butuh ritual.
3.       Untuk meyakinkan korban, mereka menunjukkan dokumen “THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT”  yang sudah di print dan di laminating, sangat rapi, ada juga yang dokumentnya sengaja di lecekin, di jadiin jelek banget, seolah dokumen lawas.
4.       Dengan adanya “THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT”  palsu ini mereka meyakinkan kalau Soekarno punya emas ribuan Ton di Indonesia. “Amerika saja di kasih pinjaman sama Soekarno jaman itu,” salah satu kaliman rayuan ini sering diucapkan.
5.       Korban lalu di ajak ritual ke situs-situs tertentu, lalu dimintai sejumlah uang. Begitu seterusnya .

Saya menulis ini karena merasa risih dengan mereka yang menyebarkan berita “THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT”  dan utang Amerika ke Indonesia. Karena jika berita ini menjadi rumor yang salah, maka kelompok Penipu yang menggunakan nama Soekarno ini akan semakin merajalela.

Kita analisis, sedikit saja untuk membuktikan dokomen “THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT”  ini asli atau palsu.
1.       Tanda Tangan SRI SULTAN HB IX di “THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT”  tidak sama dengan Tanda Tangan SRI SULTAN IX. Lihat gambar.
2.       Di dalam dokomen “THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT” ada nama Mrs. SARINAH. Siapa SARINAH? Sarinah adalah Pengasuh Soekarno. Ngapain seorang pengasuh ikut menandatangani perjanjian INTERNASIONAL?
Saya rasa dari 2 analisis itu sudah bisa dibuktikan kalau dokumen “THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT” yang beredar di Internet adalah abal-abal. Masih tidak percaya?
1.       Silahkan cari di google, STEMPEL KEPRESIDENAN AMERIKA tahun 1963, apakah sama dengan STEMPEL yang ada di “THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT”?
2.       Tahun 1963 adalah masa-masa sulit pemerintahan Indonesia di bawah Soekarno, apa iya dengan mudahnya Soakerno menyerahkan harta ke Amerika? Soekarno itu “MUSUH-nya” AMERIKA.
3.       Untuk bikin TUGU PANCORAN, Soekarno menjual Mobilnya. Silahkan di cari informasi ini, maka kita akan ngelus dada.
Konon harta dan emas yang banyak itu dari peninggalan Majapahit. Majapahit memang sangat kaya raya, bahkan setelah jamuan makan kerajaan yang melibatkan kerajaan lain,  mereka, pejabat Majapahit sengaja “membuang” piring-piring dan alat makan yang terbuat dari emas dan perak ke dalam kolam TAMBAK SEGARAN, untuk menunjukkan kekuatan Ekonomi Majapahit kala itu. Apakah piring dan alat makan benar-benar di buang? Jawabnya TIDAK. Setelah tamu pergi, biasanya ada prajurit khusus yang ditugaskan mengambil barang-barang itu kembali untuk dibersihkan dan digunakan lagi.
Kesimpulannnya? Jangan percaya dengan informasi yang menyesatkan, gali informasi lebih jauh. Kasian Rakyat Indonesia yang sudah di tipu oleh para petingginya, eh masih ditipu juga oleh para tetangganya. 

Bung Karno dan Bung Hatta sangat mencintai bangsanya, bahkan untuk beli sepatu Billy saja, Bung Hatta mikir-mikir. Sekitar tahun1950 sewaktu pulang ke rumah Mohammad Hatta yang waktu itu masih menjabat sebagai Wakil Presiden R.I di tanya oleh sang isteri Rahmi Hatta mengenai kebijaksaaan pemotongan mata uang ORI(Oeang Republik Indonesia) dari 100 menjadi 1.Hal itu ditanyakan oleh Rahmi karena dengan kebijaksaan itu dia tidak bisa membeli mesin jahit yang sudah lama dididamkan dan dia telah menabung sekian lama untuk mewujudkan mimipinya itu.

Bung Hatta sebagai seorang suami tentu mengerti perasaan isterinya dan berkata pada sang isteri “Sunggguhpun saya bisa percaya kepadamu, tetapi rahasia ini tidak patut dibocorkan kepada siapa pun. Biarlah kita rugi sedikit, demi kepentingan seluruh negara. Kita coba menabung lagi, ya?” jawab Bung Hatta.
Sepatu Bally adalah merek sepatu yang pernah dimpikan dan diidamkan oleh Bung Hatta semasa hidupnya. Sepatu Bally sangat terkenal pada masa tahun 1950 an.Beliau karena belum mampu untuk membeli sepatu itu,menggunting  potongan iklan sepatu Bally itu dan menyimpannya di buku harian beliau.

Saya lampirkan beberapa foto ketika Riset buku Kisah Raja-Raja Legendaris Nusantara: 

 Prasasti Batu Tulis
 Trowulan Mojokerto
 Komplek Candi Sukuh Jawa Tengah
 Candi Banyu Nibo Jogja



 

PENULIS:
Endik Koeswoyo
Penulis Novel, Buku, Skenario dan juga mahasiwa FISIP Universitas Bung Karno.






Salam Budaya: @endikkoeswoyo Mari Mencintai Indonesia Apa Adanya MANFAATKAN BLOG ANDA DENGAN MENGIKUTI KUMPUL BLOGER

Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Scriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer

Posting Komentar untuk "Menelisik THE GREEN HILTON MEMORIAL AGREEMENT "


Endik Koeswoyo

SimpleWordPress

 

SimpleWordPress