Sekilas Tentang Temu Penulis 5 Juni 2010
Sederhana, acara itu digagas dengan begitu tergesa-gesa dan tanpa persiapan serta tanpa panitia khusus. Hanya lewat FB dan Twiter plus undangan via sms. Namun sayang, tak banyak penulis khususnya daerah Jakarta yang merespon undangan “Temu Penulis” padahal dari segi agenda dan acara, Temu Penulis adalah sebuah hal yang lebih dari –cukup menarik- bagi kita yang memang menekuni dunia penulisan. Tetapi itulah sebuah perjuangan. “Jangan pernah menyerah dan jadikan moment ini sebagai sebuah awal” kira-kira begitulah kalimat yang mampu saya ingat dari penulis paling senior yang hadir, Roso Daras.
Diskusi dan obrolan berlangsung cukup seru dan menarik walau tak begitu banyak penulis yang hadir, sekitar 20 orang dari berbagai profesi, penulis, editor, pembaca dan calon penulis. Sebagai sebuah langkah awal moment ini akan menjadi sebuah batu pondasi yang cukup kuat. Adapaun beberapa hal yang berhasil kami rangkum dalam diskusi tersebut adalah.
1. Penulis membutuhkan payung hukum yang jelas sehingga penulis bisa berkarya dengan lebih maksimal tanpa takut di-Dzolimi penerbit. Payung hokum itu lebih kepada sebuah lembaga yang mampu memberikan –kekuatan- untuk bisa membela hak-hak penulis secara umum
2. Penulis membutuhkan media untuk bisa bertemu dan berdiskusi sesama penulis untuk sekedar memebicarakan idea atau permasalahan yang ada.
3. Penulis harus mau mempromosikan karyanya sendiri jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Menulis bisa dijadikan mata pencaharian utama jika kita serius menekuninya, dan menulis itu menyenangkan.
5. Akan diadakan acara ’Munas Penulis’ yang akan di gagas lebih lanjut.
6. Jaringan Penulis Indonesia, akan dijadikan wadah pertama sebagai media untuk berdiskusi dan menggagas acara Munas Penulis.
7. Jaringan Penulis akan menungumpulkan 100 penulis untuk membuat sebuah buku bunga rampai tentang ide-ide dan pemikiran untuk Indonesia. (Info bisa dilihat di http://jaringanpenulisindonesia.blogspot.com/2010/06/kolaborasi-100-penulis-jaringan-penulis.html )
8. Jangan pernah takut untuk terus menulis
Demikian rangkuman kecil yang berhasil kami himpun, mohon koreksi buat temen-temen yang hadir jika ada kesalahan dan kurangan. Rangkuman ini bersifat sementara dan bisa diganggu gugat jika ada visi dan misi yang belum tersampaikan.
JPI. Jakarta 5 Juni 2010
Salam Budaya:Endik KoeswoyoJl. Swadaya 604 Yogyakarta.email: endik_penulis@yahoo.comPhone: 0817 323 345Mari Mencintai Indonesia Apa AdanyaMANFAATKAN BLOG ANDA DENGAN MENGIKUTI KUMPUL BLOGER
Sederhana, acara itu digagas dengan begitu tergesa-gesa dan tanpa persiapan serta tanpa panitia khusus. Hanya lewat FB dan Twiter plus undangan via sms. Namun sayang, tak banyak penulis khususnya daerah Jakarta yang merespon undangan “Temu Penulis” padahal dari segi agenda dan acara, Temu Penulis adalah sebuah hal yang lebih dari –cukup menarik- bagi kita yang memang menekuni dunia penulisan. Tetapi itulah sebuah perjuangan. “Jangan pernah menyerah dan jadikan moment ini sebagai sebuah awal” kira-kira begitulah kalimat yang mampu saya ingat dari penulis paling senior yang hadir, Roso Daras.
Diskusi dan obrolan berlangsung cukup seru dan menarik walau tak begitu banyak penulis yang hadir, sekitar 20 orang dari berbagai profesi, penulis, editor, pembaca dan calon penulis. Sebagai sebuah langkah awal moment ini akan menjadi sebuah batu pondasi yang cukup kuat. Adapaun beberapa hal yang berhasil kami rangkum dalam diskusi tersebut adalah.
1. Penulis membutuhkan payung hukum yang jelas sehingga penulis bisa berkarya dengan lebih maksimal tanpa takut di-Dzolimi penerbit. Payung hokum itu lebih kepada sebuah lembaga yang mampu memberikan –kekuatan- untuk bisa membela hak-hak penulis secara umum
2. Penulis membutuhkan media untuk bisa bertemu dan berdiskusi sesama penulis untuk sekedar memebicarakan idea atau permasalahan yang ada.
3. Penulis harus mau mempromosikan karyanya sendiri jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Menulis bisa dijadikan mata pencaharian utama jika kita serius menekuninya, dan menulis itu menyenangkan.
5. Akan diadakan acara ’Munas Penulis’ yang akan di gagas lebih lanjut.
6. Jaringan Penulis Indonesia, akan dijadikan wadah pertama sebagai media untuk berdiskusi dan menggagas acara Munas Penulis.
7. Jaringan Penulis akan menungumpulkan 100 penulis untuk membuat sebuah buku bunga rampai tentang ide-ide dan pemikiran untuk Indonesia. (Info bisa dilihat di http://jaringanpenulisindonesia.blogspot.com/2010/06/kolaborasi-100-penulis-jaringan-penulis.html )
8. Jangan pernah takut untuk terus menulis
Demikian rangkuman kecil yang berhasil kami himpun, mohon koreksi buat temen-temen yang hadir jika ada kesalahan dan kurangan. Rangkuman ini bersifat sementara dan bisa diganggu gugat jika ada visi dan misi yang belum tersampaikan.
JPI. Jakarta 5 Juni 2010
Salam Budaya:Endik KoeswoyoJl. Swadaya 604 Yogyakarta.email: endik_penulis@yahoo.comPhone: 0817 323 345Mari Mencintai Indonesia Apa AdanyaMANFAATKAN BLOG ANDA DENGAN MENGIKUTI KUMPUL BLOGER
Posting Komentar untuk "Sekilas Tentang Temu Penulis 5 Juni 2010"
Terimakasih Sudah Bersedia Membaca, tuliskan komentar anda dan saya akan berkunjung ke blog anda...