Jiwaku berontak untuk terus berkarya, mungkin kata itu memang terlalu berlebihan. Tapi apalah daya, hatiku seneng dengan unkapan itu. Mampu menusuk hingga kelubuk hati. Mampu menembus sanubari ketika di ungkapkan apalai di tuliskan.
Hingga pada satu titik, menulis seakan telah menjadi jiwaku. Jiwaku yang sepi melantunkan kata demi kata, baik demi bait hinga terciptalah sebuah Kkumpulan Puisi dengan judul Serambi Rindu. Ya, serambi rindu yang covernya baru saja selesai di garap sama Aji, salah satu sahabatku yang tukang desain grafis. Semoga dalam waktu dekat, temen-temen PiON sudah bisa melounchin e-book yang rencananya akan di berikan cuma-cuma kepada anda. Lai-lagi anda akan bertanya kenapa kok cuma-cuma? Karena menulis adalah nafasku, ketika aku tidak menulis maka aku seakan berhenti berbafas. Untuk karya e-book meman aku jarang menjualnya, ada satu yang di jual, PSIKODRAMATIS itupun juga dalam rangka menjajal pasar. Laku atau enggak apa itu yang di sebut e-book. Dan ternyata ada satu dua yang pesen, jelasnya ada 5 oran yang pesen 2 orang sekedar pesen, 3 oran udah trafer uangnya. Cukup lama memang untuk mendapatkan pembeli 3 orang itu -1 setengah bulan-. Sementara yang e-book gratis hampir setiap hari ada yang mendowload. Kalau di lihat dari penhitung Love From My Heart di Dowload lebih dari 350 orang. Itu saja kiranya.
Bagaimana denan SERAMBI RINDU? Entahlah....yang penting ada yan membaca...karena sekali lagi menulis adalah nafas bagiku, dan pembaca adalah oksigen bagiku. Jika aku bernafas tanpa oksigen sama saja aku tetap mati. Dan e-book adalah caraku untuk mendapatkan suntikan oksigen. Bukan suntikan narkoba loch!
Hingga pada satu titik, menulis seakan telah menjadi jiwaku. Jiwaku yang sepi melantunkan kata demi kata, baik demi bait hinga terciptalah sebuah Kkumpulan Puisi dengan judul Serambi Rindu. Ya, serambi rindu yang covernya baru saja selesai di garap sama Aji, salah satu sahabatku yang tukang desain grafis. Semoga dalam waktu dekat, temen-temen PiON sudah bisa melounchin e-book yang rencananya akan di berikan cuma-cuma kepada anda. Lai-lagi anda akan bertanya kenapa kok cuma-cuma? Karena menulis adalah nafasku, ketika aku tidak menulis maka aku seakan berhenti berbafas. Untuk karya e-book meman aku jarang menjualnya, ada satu yang di jual, PSIKODRAMATIS itupun juga dalam rangka menjajal pasar. Laku atau enggak apa itu yang di sebut e-book. Dan ternyata ada satu dua yang pesen, jelasnya ada 5 oran yang pesen 2 orang sekedar pesen, 3 oran udah trafer uangnya. Cukup lama memang untuk mendapatkan pembeli 3 orang itu -1 setengah bulan-. Sementara yang e-book gratis hampir setiap hari ada yang mendowload. Kalau di lihat dari penhitung Love From My Heart di Dowload lebih dari 350 orang. Itu saja kiranya.
Bagaimana denan SERAMBI RINDU? Entahlah....yang penting ada yan membaca...karena sekali lagi menulis adalah nafas bagiku, dan pembaca adalah oksigen bagiku. Jika aku bernafas tanpa oksigen sama saja aku tetap mati. Dan e-book adalah caraku untuk mendapatkan suntikan oksigen. Bukan suntikan narkoba loch!
iya bung endik, dari 350 itu satu diantaranya adalah pak dhe..maturnuwun..
BalasHapus