SUPLEMEN OTAK

 SUPLEMEN OTAK
Oleh : Endik Koeswoyo


Setiap orang pasti punya impian, tetapi tidak semua orang mau mengejar apa yang mereka impikan. Tetapi dalam tulisan ini saya hanya ingin sedikit cerita tentang sebuah proses dimana saya “mengejar” apa yang saya impikan.  Dulu, 10 tahun yang lalu saya hanyalah seorang remaja putus kuliah, tinggal dan numpang di kontrakan teman atau  kos-kosan teman di Yogyakarta, bekerja dari satu tempat ke tempat lain. Tetapi apakah dengan putusnya kuliah impian saya kandas? Enggak juga sih, dengan semangat pantang menyerah saya mulai menulis dan menulis, berbekal ilmu dari kampus dimana saya tidak sanggup membayarnya kala itu, akan tetapi bukan berarti saya tidak bisa mengambil ilmunya. Walau sudah tidak pernah membayar uang SPP, saya tetap datang ke kampus, ikut kuliah atau ikut diskusi kakak-kakak kelas, saya “mencuri ilmu” mengambil sebanyak-banyaknya. Berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun saya terus datang ke kampus tidak untuk masuk kelas dan kuliah, tetapi untuk belajar secara langsung denan teman-teman kampus, jika yang lain masuk kelas saya berada diluar kelas, menulis atau membaca. Begitu saya lakukan bertahun-tahun di kampus Akademi Komunikasi di Yogyakarta. Mebaca adalah satu-satunya “makanan sehat” untuk otak saya kala itu.

Kemudian waktu terus berjalan, saya memutuskan untuk menulis karena dengan menulis saya bisa membagi waktu untuk bekerja dan menulis diluar jam kerja. Sekian tahun, waktu terus berlalu, 10 tahun sudah sejak tahun 2003 saya belajar menulis dan menulis, Alhamdulillah hingga akhir tahun 2014 saya sudah menerbitkan 23 judul buku dan novel yang saya tulis. Selama 10 tahun terakhir, saya sudah menulis 4 judul film layar lebar dan puluhan judul program televisi. Kini saya tinggal di Jakarta, dan tentu saja melanjutkan kuliah yang dulu terpaksa putus itu. Kini saya kuliah lagi di Universitas Bung Karno di Jl Pegangsaan. Kenapa saya kuliah? Karena ilmu harus terus ditambah. Otak harus terus menerus dikasih suplemen, seperti juga tubuh. Menjadi penulis bukan soal yang mudah, asupan ilmu di otak harus terus disini. Begitu juga dengan asupan makanan, otak dan tubuh harus diseimbangkan. Apalagi dengan banyaknya tulisan yang sedang saya kerjakan, air putih dan makanan sehat harus selalu siap sedia kapan saja.

Menulis bagi sebagian orang mungkin membutuhkan moody, membutuhkan saat-saat terntentu, tetapi ketika saya sudah begitu mencintai dunia tulis menulis, saya mau tidak mau harus siap menulis kapan saja dan dengan deadline yang sangat luar biasa. Bayangkan ketika dalam waktu 1 hari seorang penulis harus menyelesaikan skenario sinetron setelab 65 halaman? Tentu saja jiak gizi dari makanan yang kita konsumsi biasa saja, pastilah tubuh akan lemah dan otak juga jadi lemot mikirnya. Sebagai penulis yang bekerja di depan laptop, duduk berjam-jam berpikir dan memikirkan cerita, maka mau tidak mau kita butuh makanan kesehatan cemilan ringan atau makanan yang memang bener-bener mangandung gizi yang baik. Tetapi kita juga harus hati-hati dalam memilih suplemen makanan karena tidak semuanya baik.  Kita harus pandai-pandai memilih dan memilah apa yang kita butuhkan, apa yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Makanan kesehatan, suplemen makanan apapun namanya juga harus ditunjang dengan istirahat yang cukup,  dan olah raga yang cukup pula.

Sebenarnya, profesi penulis bukanlah sebuah profesi yang harus bekerja 8 jam sehari atau seperti orang kantoran yang masuk pagi pulang sore, penulis lebih punya banyak waktu untuk istirahat, lebih bisa mengatur waktu kapan harus bekerja dan kapan harus istirahat, dan kapan harus bermain atau mencari inspirasi. Hanya saja sesekali waktu memang kita berhadapan dengan deadline yang super duper bikin lemes. Menulis adalah hal yang menyenangkan, apalagi jika kita tekuni dengan rasa cinta dan tulus iklas mengerjakannya.

Alhamdulillah, setelah bertahun-tahun berjuang dijalur kepenulisan, lambat laun profesi ini benar-benar membuat saya bahagia. Saya biasanya menulis rata-rata hanya 4 jam dalam sehari, 2 jam pagi hari, 2 jam malam hari. Mengatur waktu sendirikan? Sudah menjadi sebuah rutinitas yang menyenangkan, bahkan beberapa kali saya mencoba untuk meninggalkan laptop, nggak nulis sama sekali, tetapi tangan rasanya gatel, tetep aja nulis di note ponsel atau nulis di kertas. Ya, menulis itu bukan profesi yang sulit, tetapi bukan juga profesi yang mudah. Seperti memilih makanan, jika tidak teliti kita bisa salah memilih makanan kesehatan, dan juga banyak suplemen makanan yang berbahaya bagi tubuh kita. Seperti halnya juga menulis, semua memang harus dipikirkan baik-baik, dari proses pemilihan ide sampai proses penulisannya harus melalui pemahaman yang mendalam, maka pahamilah apa yang kita konsumsi sehari-hari.

Jika tubuh kita sehat, maka apa yang kita impikan akan lebih mudah untuk diraih. Jika tubuh kita sehat, hati kita juga akan sehat, pikiran kita akan sehat semuanya sehat. Kesimpulannya apa yang kita makan hari ini menentukan apa yang kita hasilnya dikemudian hari. Oh ya satu lagi yang tidak boleh kita lupakan, yaitu doa. Semua pekerjaan akan menjadi sia-sia jika tidak disertai dengan doa yang baik. Karena doa adalah makan paling sehat untuk tubuh, otak dan pikiran kita.


http://www.sea-quill.co.id/





TENTANG PENULIS


Endik Koeswoyo penulis skenario, buku dan novel ini lahir di kota Jombang. Pernah mengeyam pendidikan di SMU 2 Banjarmsin, SMU Negeri 1 Sutojayan. Pernah kuliah di AKINDO Yogyakarta dan saat ini sedang menyelesaikan S1 Ilmu Politik di Universitas Bung Karno Jakarta. Gemar menulis sejak Sekolah Dasar. Saat kelas 3 SD di SDN Wonosalam IV Endik Koeswoyo sudah bisa menulis cerita pendek dan dibacakan di depan kelas. Ketika sekolah di SLPN Wonosalam I dia juga aktik menulis untuk mading bahkan sering dimarahi gurunya karena menempel tulisannya di jendela kaca kelasnya. 

Hingga tahun 2014 Endik Koeswoyo sudah menulis 23 judul novel dan Buku. Hijrah ke Jakarta tahun 2012 untuk menulis Sinetron di Sinemart PH Jakarta. Menurutnya kesempatan datang sekali selebihnya adalah kerja keras yang cerdas. Keputusannya ke Jakarta saat itu karena dia diajak oleh Fajar Nugros, "Fajar Nugros adalah orang pertama yang memberi kesempatan ke saya untuk menulis skenario sinetron dan film, dari kesempatan yang diberikan Fajar itulah saya bisa menjadi penulis skenario seperti sekarang" begitulah tuturnya dibeberapa kesempatan. Saat ini Endik Koeswoyo aktif menulis FTV dan Bioskop Indonesia Trans TV. Saat ini memutuskan menjadi penulis freelance. Beberapa film layar lebar yang pernah dia tulis skenarionya "ME And You Vs The Wolrd, Kesurupan Setan. Segera rilis diakhir tahun 2014 film "Cerita Cinta" dan "Erau Kota Raja" adalah skenario film yang dia tulis dan akan tayang di Bioskop Indonesia dan Malaysia akhir tahun 2014.  

Untuk mengenal penulis lebih jauh, silahkan mampir ke BLOG Pribadinya : www://endik.seniman.web.id 

Twitter: @endikkoeswoyo




Salam Budaya: @endikkoeswoyo Mari Mencintai Indonesia Apa Adanya MANFAATKAN BLOG ANDA DENGAN MENGIKUTI KUMPUL BLOGER
Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Scriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer

6 komentar untuk "SUPLEMEN OTAK"

  1. tulisan nya menarik mas
    salam kenal ya mas

    BalasHapus
  2. Artikel yang bagus (y)
    saya suka ini.

    BalasHapus
  3. waahh.. ini baru artikel memilih suplemen makanan yang tepat seperti suplemen otak yang okeh nih. semoga menang kaka..semangat.!!

    BalasHapus
  4. Ikutan Kepri bloger competition... yuk? hadiahnya jutaan lo...buruan, daftarkan nama blog/situsmu jadi pesertanya di email: kbc@batamindependent.com atau cek detailnya di http://batamindependent.com

    BalasHapus
  5. keren mas penjabarannya....Semoga memenangkan Kontes ini ya...menarik sebenarnya untuk di ikuti..

    BalasHapus

Terimakasih Sudah Bersedia Membaca, tuliskan komentar anda dan saya akan berkunjung ke blog anda...


Endik Koeswoyo

SimpleWordPress

 

SimpleWordPress