LANJUTAN Event KLUB BUKU BOGOR


Diskusi Asik “Skenario Film vs Novelisasi Film”

 

Hari, Tanggal : Minggu, 10 Februari 2013

Waktu  : 10.00-13.30 WIB

Tempat  : Ruang B1C3 Faperta IPB Dramaga

Tema  : Diskusi Asik “Skenario Film vs Novelisasi Film”

Pemateri : Endik Koeswoyo, Ayuwidya, dan Surip Prayugo

 


      

            Dalam acara #DIKSI yang diadakan @KlubBuku di Kampus IPB Bogor saya memberikan tugas kepada para peserta acara tersebut untuk membuat sebuah sinopsis. Berikut ini beberapa peserta yang sudah mengirimkan sinopsis. Setiap sinopsis saya kasih komentar di bawahnya. Sinopis tidak saya edit sama sekali, apa adanya dari pengirim. Saya pribadi merasa sudah cukup menarik apa yang dikirimkan, hanya saja ada sedikit masukan dari saya. Secara umum, sebuah sinopsis itu harus di lengkapi dengan JUDUL, NAMA PENULIS. Beberapa tidak mencantumkan itu.  Sinopsis adalah ringkasan cerita atau bentuk pemendekan dari sebuah cerita dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik dalam cerita tersebut. Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya. Berikut ini hasil dari event tersebut, saya memberikan premise sebagai tugas dengan kalimat "Kehidupan RAMA tiba-tiba berubah setelah menemukan Radix Guitar." Dan saya menyajikan sebuah foto, Rama dan Radix Guitarnya. Penasaran gimana jadinya peserta menerjemahkan sebuah foto dan premise menjadi sebuah sinopsis?



SINOPSIS #1

berikut ini adalah naskah sinopsis dari tema "Kehidupan Rama Berubah Setelah Menemukan Gitar Radix."
Semoga bisa diterima dengan baik. terima kasih.

SINOPSIS: KEHIDUPAN RAMA BERUBAH SETELAH MENEMUKAN GITAR RADIX.

Rama adalah seorang pemuda yang sangat pemalu. Penampilannya pun sangat apa adanya. Kaos oblong, celana jeans belel, dan sepatu kets adalah pakaian yang sehari-hari melekat di tubuh cekingnya. Hobinya hanya berkutat di depan komputer, mengutak-atik tugas kuliah. Kalau bosan ia akan memainkan gitar tua milik ayahnya.

Sifat Rama yang sangat pendiam juga sempat membuat ibunya khawatir, karena ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Kesan introvert sangat tergambar jelas pada sosoknya.

Tapi suatu hari, Rama menonton aksi gitaris band favoritnya di sebuah laman internet. Rama kesengsem dengan tentengan sang idola. Ia pun kemudian meniru pose itu dengan gitar tua ayahnya yang tergantung di dinding. Tapi ketika melihat posenya sendiri di depan cermin, ia merasa ada sesuatu yang kurang. Gitarnya.

Rama men-zoom¬ sebuah tulisan kecil di gitar sang idola. Radix. Seperti sebuah magis, Rama menjadi sangat terobsesi dengan gitar itu. Sekejab kemudian, Rama telah memecah celengannya. Tapi apa daya, hasilnya belum bisa mencukupi untuk membeli gitar itu.

Rama bermaksud meminjam pada sang ibu. Betapa terkejut dan senangnya sang ibu dengan permintaan itu, karena itulah pertama kali Rama mempunyai keinginan. Biasanya Rama hanya akan mengangguk sambil berkata terserah ibu saja.***
KOMENTAR Endik Koeswoyo
Sinopsis di atas belum memunculkan tanda tanya besar, kenapa RAMA harus memiliki GITAR RADIX? Hanya untuk pose foto doang? Apa menariknya bagi pembaca kalau SI TOKOH di sini hanya ingin foto dengan gitar RADIX sampai harus memecah celengan? SI TOKOH juga kesannya lembek banget, mau beli GITAR malah minjam ibunya????
SARAN saya, sebaiknya ada alasan yang kuat kenapa RAMA harus beli gitar itu? Misal, dengan gitar itu RAMA bisa main band, RAMA ingin BAND nya bisa masuk dapur rekaman, RAMA ingin dapat uang buat meringankan keluarganya dengan main BAND. Lalu apa yang terjadi ketika keinginan RAMA untuk punya GITAR dan BAND itu kepentok biaya? RAMA harus berjuang, untuk dapat uang. BAGAIMANA PERJUANGANNYA SELANJUTNYA? MAMPUKAH RAMA membeli GITAR RADIX dan mampukah RAMA membentuk sebuah BAND? – Intinya di sebuah sinopsi harus banyak pertanyaa yang bikin pembaca penasaran ingin baca.


SINOPSIS #2

Rama And The Radix Guitar

"Bro..liat tuh si Rama cupu belagu banget bawa Radix Guitar paling juga beli bekas terus di olesin thinner biar licin.. Hahahhaha"

Tawa Axel dan teman-temannya lantas membahana di ujung koridor sekolah. Tapi Rama tetap diam pasang aksi sejuta misteri. Hari ini dia yakin sekali akan memenangkan audisi untuk gitaris band ternama di Indonesia yang diadakan di sekolahnya.

Dengan tetap menampilkan gaya klasiknya Rama naik panggung dengan kostum yang sama sekali bukan khas anak band. kemeja putih dilengkapi tali jumper, celana selutut warna merah dan sepatu boots lancip model aladin warna putih dengan detail yang sedikit rumit. Tidak lupa Radix Guitar warna merah yang diberi nama Stallion.

Juri memandang Rama ngeri tapi mau tak mau menyediakan waktu untuk mendengarkan permainan gitarnya yang mungkin lebih mengerikan untuk di dengar. Rama pun memulai aksinya dan gonjrengan pertamanya berhasil menghadirkan tiupan angin kencang dan suara guntur. Ini bukan kiasan tapi kenyataan. Bukannya takut Rama malah menganggap alam sedang memberikan tepukan untuk penampilannya.

Sementara juri sudah menyingkir, Rama dengan Stallionnya tetap beraksi. Panggung yang kini tak lagi utuh, angin kencang yang bertiup-tiup merusak tatanan rambut gel Rama jadi berantakan, tali jumper yang sudah terlepas entah kemana, dua buah kancing kemeja copot begitu saja. Membuat Rama terlihat lain. Rambut berantakan khas Edward Cullen dua kancing kemeja yang terbuka membuat Rama tampil lebih sexy?  Ohh no! 

Bahkan Stelly yang hanya bisa Rama cintai dalam hati terpana memandangnya. Rama makin percaya diri. Ia mengakhiri permainan gitarnya dengan nada yang indah dan menundukkan sedikit tubuh tegapnya menghadap Stelly. Angin tiba-tiba berhenti. Kehidupan kembali. Apa yang terjadi pada Rama hari ini?  Apa karena Radix Guitarnya yang punya pesona magis?

KOMENTAR Endik Koeswoyo
Hahahha… asik nih sinopsisnya, cukup detail. Tapi menurut saya ini hanya cocok untuk cerita pendek. Karena penulis menegaskany dengan kata  “Apa yang terjadi pada Rama hari ini?” – Sebaiknya di perpanjang lagi sinopsisnya. Setelah kejadian itu ada apa?  Masih bisa dikembangkan lagi ini sinopsisnya.   


SINOPSIS #3


Gitar Radix
Oleh: DeAnnita

Rama berhasil masuk ke sebuah kamar yang di dalamnya tersimpan benda-benda antik peninggalan kakeknya yang meninggal setahun lalu. Rasa penasaran akan sebuah gitar yang dulu selalu diceritakan kakeknya selagi hidup menanggalkan rasa takut untuk memasuki kamar itu. Kepatuhan yang dijunjung sejak kecil runtuh begitu saja untuk sebuah gitar yang sering disebut-sebut kakeknya sebagai gitar Radix. Radix adalah nama ayah kakek yang meninggal beberapa puluh tahun silam.
            Gitar Radix telah mengubah kehidupan Rama. Tidak ada lagi potongan baju atau celana jeans yang bertebaran di kamarnya. Botol-botol minuman beralkohol ia kubur di belakang halaman rumahnya. Dan Rama tidak membiarkan sedikit pun debu menempel pada gitar Radix itu. Ia selalu menyimpan gitar itu di dalam lemari bajunya.
            Malam-malamnya dipenuhi dengan suara petikan senar gitar yang mengalun begitu syahdu dan suara seorang lelaki yang menyanyikan sebuah lagu. Rama selalu dibuat terbangun dan mendapati suara-suara tersebut hilang ketika ia berniat untuk melihat gitar Radix di dalam lemari bajunya. Seminggu kemudian, ia memberanikan diri untuk memetik senar-senar gitar Radix dan memainkan sebuah lagu yang baru saja ia ciptakan. Tangannya tidak memetik senar-senar gitar Radix sesuai kunci yang ia ciptakan, melainkan menuntunnya untuk memainkan nada yang sering ia dengar saat malam hari.
            Sesosok laki-laki muncul di hadapannya. Rama mengenalinya sebagai buyutnya, Radix. Kakeknya pernah memerlihatkan foto buyut Radix padanya. Buyut Radix tersenyum dan mengatakan bahwa nada-nada yang tercipta lewat senar-senar gitar adalah nada yang bersumber dari jiwa. Rama tidak mengerti hingga akhirnya ia menemukan sebuah kertas yang menempel di dalam gitar dengan tulisan “komersialitas tidak akan menjadikan nada-nada yang kau ciptakan bernyawa”. Sejak saat itu, Rama menjelma menjadi sosok yang suka mengurung diri di kamar demi menemukan nada-nada yang akan dimainkannya pada gitar Radix.

KOMENTAR Endik Koeswoyo
Terus habis ngurung di kamar RAMA jadi apa? Segini doang? Apa pentingnya buat pembaca untuk tau kelanjutan ceritanya kalau RAMA diam di kamar doang? Tunjukkan apa yang akan terjadi setelah ini? Buat pembaca bertanya dan tertarik, buat konfliknya lebih banyak dan lebih bikin penasaran ya…. Kata pembukanya datar banget, kurang greget.. harusnya ada alasan atau pertanyaan besar, kenapa RAMA masuk ruangan itu? RAMA itu siapa sih? Anak kuliahan? Pemain BAND? Atau preman pasar? Lebih asik kalau dikasih latar belakang si tokoh. Siapa dia, maunya dia apa? Yang dilakukan apa? 



SINOPSIS #4


SINOPSIS
Siapa bilang anak pemalas gak punya cita-cita!! Fikir lagi sebelum berkata. “Semua gak ada yang gak mungkin asal kita mau berusaha”. satu kalimat yang hingga kini terngiang dibenak pemuda berperawakan tanggung itu. Namun,  Rama sadar dirinya adalah pemuda malas. pemimpi yang bercita-cita setinggi langit. Jangankan berusaha untuk menangkap mimpi-mimpinya yang banyak bergantung diangkasa. Untuk sekedar menyelesaikan skripsi saja orang tuanya sampai ‘tobat’ untuk mengingatkan.  Semester yang terbilang banyak, julukan kakek kampus dengan tenar ia sandang. Gadis yang ia dekatipun kini ilfeel untuk berurusan lagi dengannya. Walaupun ia harus bermelodi untuk menggugah lagi hati gadis tersebut tetap saja sia-sia. “Urus aja skripsi loe dulu baru urusin soal cinta” Jleb.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Begitu kata pepatah. Namun semua berubah di awal usianya yang ke 20. Rama mendapatkan hadiah spesial dari kakak iparnya yang tau betul kepasitasnya dibidang musik. Gitar bernama radix berhasil  menghantarkan mimpi-mimpi si pemalas menjadi kenyataan.  Bahkan sampai keliling dunia, bertemu musisi dunia dan menjadi salah satu gitaris muda yang diperhitungkan dibelantika musik Indonesia. Kok bisa? Padahal semua orang tau dia pemalas. Lalu bagaimana nasib si kakek kampus ini, dan apa kabar dengan gadis yang pernah menyianyiakannya? Apa yang akan terjadi ketika Rama mencapai puncaknya saat ini bersama group band Nidji?  

Nb: saya gak banyak tau tentang Rama Nidji, jadi kisah rama yang saya ciptakan ini. benar-benar hasil imajinasi yang kebablasan. Thx

KOMENTAR Endik Koeswoyo
Jadi gini,  hehehe… lumayan, tapi saya kurang suka kata pembukanya.  Siapa bilang anak pemalas gak punya cita-cita!! Fikir lagi sebelum berkata. “Semua gak ada yang gak mungkin asal kita mau berusaha”. Kata pembuka ini kesannya kurang menarik untuk melanjutkan membaca, yang ngomong siapa juga kita nggak tau. Saran saya sih, sebaiknya diawal sudah dijelaskan tentang akibat-akibat buruk dari sifat malas. Akibat-akibat itu yang bikin penasaran, baru sebabnya di jelasin, oh.. di RAMA ini kena akibat A, B dan C karena dia malas? Lalu diterusin, satu hal yang bikin dia nggak jadi malas lagi, dia berjuang keras, bagaimana perjuangannya? Pahit-pahitnya RAMA berjuang apa? Baru deh dia bisa sukses…



SINOPSIS #5


SINOPSIS RAMA DAN RADIX GITAR

 (I) Rama Mencinta
Oleh: Aifia A. Rahmah

Rama seorang yang masih muda. Perawakannya sekilas seperti manusia yang kurang gizi. Kurus, hampir kerempeng. Tapi, bukan itu masalahnya karena itu sudah bawaan lahir. Rama terlalu tidak memedulikan penampilannya. Rambutnya suka sekali dia biarkan berantakan. Kaos oblong yang warnanya sudah kusam sering sekali dia kenakan. Juga celana pendek. Ala seniman! Itu yang sering dia katakan.
Terlepas dari ketidakacuhannya pada dirinya sendiri, Rama selalu peduli akan satu hal. Gitar. Benda itu tidak akan pernah lepas dari tangannya. Dia selalu menentengnya kemana pun dia menuju. Tiga kali dalam sehari, Rama selalu membersihkan gitarnya. Takut sebutir debu bisa menggores bodi mulus Sang Radix Gitar. Rama kelewat mencintai gitarnya. Terlanjur menganggap musik sebagai bagian jiwanya. Terlalu obsesi pada chord gitar. Berambisi menciptakan nada yang memiliki nyawa. Mampu membawa suasana pendengarnya. Juga pemainnya.
 Suatu hari, dia berhasil menciptakan sebuah nada yang baginya begitu menakjubkan. Ada perasaan mendalam pada iramanya. Tentang cinta. Tentang seseorang yang dia kagumi begitu lama. Usaha Rama tidak sia-sia. Barangkali nadanya bernyawa karena memang dia sedang jatuh cinta. Maka, esok dia berniat menunjukkan karyanya pada  orang itu. Seorang perempuan yang selalu menjadi pusat perhatian ketika dia mulai beragumen di depan. Manusia organisasi memang selalu demikian. Kemungkinan, Rama juga akan menyatakan perasaannya yang lama terpendam.
Ialah Maria. Perempuan yang membuat Rama terpesona. Ia ingin tahu reaksi seperti apa yang akan diterimanya dari gadis yang selalu berpenampilan rapi itu. Maka, jika ada kesempatan -ketika Maria sedang sendirian-, Rama akan segera menghampiri dan menunjukkan aksinya dengan gitar kesayangannya. Dia harus mencoba mendapatkan pujaan hatinya. Setelah itu, seseorang akan menjadi sangat berarti dan penting baginya di kehidupan mendatang. Maria. Juga gitar kesayangannya. Keduanya, Rama berharap bisa memberikan cinta dan menjaga mereka. Selamanya. Sebisanya.
Kota Bogor, 11 Maret 2012

SARAN Endik Koeswoyo
Kelengkapan sinopsis sudah lumayan, ada judul, ada nama penulis. Tulisannya juga cukup rapi dan enak di baca. Tapi lagi-lagi menurut saya masih kurang menarik karena bahas tuturnya menjelaskan, tanpa ada bahasa yang membuat penasaran. Sebuah sinopsis akan lebih baik jika dia memunculkan konflik, pertanyaan dan bagaimana kisah selanjutnya? Sinopsis harus menarik karena untuk menggerakkan cerita berikutnya. Menggerakkan penulis dan juga nantinya menggerakkan pembaca.

 

Sumber Foto: http://radixguitars.com/rama-nidji.html

Salam Budaya: @endikkoeswoyo Mari Mencintai Indonesia Apa Adanya MANFAATKAN BLOG ANDA DENGAN MENGIKUTI KUMPUL BLOGER
Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Scriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer

1 komentar untuk "LANJUTAN Event KLUB BUKU BOGOR"

  1. Hampir setahun, dan saya baru membaca kometar mas Endik untuk sinopsis yang saya buat setelah acara Klub Buku Bogor. Terima kasih atas apresiasinya. Saya akan berusaha untuk menulis dengan lebih bagus dan (semoga) bermanfaat juga. :)

    BalasHapus

Terimakasih Sudah Bersedia Membaca, tuliskan komentar anda dan saya akan berkunjung ke blog anda...


Endik Koeswoyo

SimpleWordPress

 

SimpleWordPress