Persatuan Bangsa VS Iklan TV

Persatuan Bangsa VS Iklan TV

Rasanya gimana gituh pas lihat di TV pada ribut. Mahasiswa ribut sama aparat, mahasiswa sama sopir taksi sampe penyerangan FPI dan beberapa ormas Islam lainnya. Hmmm…sebagai generasi muda kayaknya udah pada di cekoki dengan kebiasan buruk seniornya, padahal kan di iklan Pepsodent kan udah jelas, kalau anak-anak itu mengikuti kebiasaan Bapaknya, melakukan hal-hal yang dilakukan Bapaknya. Nah…kita seharusnya lebih bisa emberi contoh kepada generasi muda. Contoh yang baik, bukan yang ‘buruk’.

Loh, apa hubunggan persatuan bangsa dan Iklan? Begiini, secara sederhana Iklan YV itu bertujuan menanamkan brand image produk kepada konsumen. Nah, kenapa nggak di tengah-tengah penawaran produk itu dilakukan kampanye soal persatuan bangsa. Emang bisa? Jelas bisa banget asal pemerintah mau memberikan sebuah ketetapan atau aturan atau Undang Undang Iklan. Salah satu contoh iklan yang udah menunjukkan bukti nyata dengan menyoal persatuan kan udah ada. Lihat saja Iklan Indomie yang nyanyi itu? Dari sabang sampai merauke – kecuali Timor-Timor- yang ujung-ujungnya Indomie Seleraku.? Tau kan? Sama tuh iklan? Iklan itu nancep banget di hati ku. Sampe aku sering terharu bangga dengan iklan itu. Beragam, enak di denger apalagi pas ada anak kecil yang nyayi…walau cuma….hwaewweeee…nggak jelas tapi dia nasionalis banget deh.

Masalah Bangsa kita kan jelas, lunturnya Falsafah Bineka Tunggal Ika. Kita udah nggak mau menerima perbedaan. Kita telah dikotak-kotak oleh apa itu namanya Partai, Kelompok, bahkan Suku dan Agama. Kalau tidak ada rasa persatuan maka akan muncul timor-timor yang lain. Yang memisahkan diri. Kasian dunk anak-anak kita kelak, kalau mau nyanyi lagu dari Sabang Sampai Merakue.

Syairnya Akan begini kali ya;;;

Dari Sabang Sampai Merauke, -Kecuali Timor-Timor- Berjajar Pulau-Pulau

Sambung menyambung menjadi satu --Kecuali Timor-Timor—

Kacaunya lagi kalau Sidoarjo Memisahkan diri gara-gara Lumpur?

Kalau Bali memisakan lagi karena faktor agama?

Lagunya jadi gini…

Dari Sabang Sampai Merauke, -Kecuali Sidoarjo, Bali dan Timor-Timor- Berjajar Pulau-Pulau…

Hmm…kembali pada soal IKLAN TV dan rasa persatuan bangsa ini. Seharusnya media Iklan TV dan koran bisa di jadikan media kampanye untuk menumbuhkan rasa persatuan itu. Buat saja aturan baru bahwasanya SETIAP IKLAN TELEVISI, KORAN DAN RADIO HARUS MENANDUNG NILAI PERSATUAN, KESATUAN DAN MAMPU MENUMBUHKAN RASA KEBERSAMAAN SERTA GOTONG ROYONG. Nah jika saja pemerintah mau mengeluarkan peraturan seperti itu rasanya bukan tidak mungkin bangsa ini akan rukun, tentram nggak gontok-gontokkan. Dan jangan takut banyak generasi muda yang bisa bikin iklan yang creative walau di batasi oleh aturan itu. Toh aturan itu juga untuk kelangsungan bangsa ini.

Salah satu contoh Iklan yang mengandung nilai nasionalisme adalah iklannya Sampoerna yang menyoal kebangkitan Nasional, kenapa selalu menunggu moment untuk bikin iklan yang sejenis?

Iklannya Sutrisno Bakhir juga bagus, sayang beberapa pihak menganggap Iklan itu kampanye pribadi dan kampanye partai. Ya…silahkan berpikir, bener apa nggak kalau media Ikaln TV dan Koran bisa di jadikan media pemersatu Bangsa? Bukan sekedar Iklan yang hanya menawarkan produk?



APAKAH ANDA SUKA BERMAIN DNGAN INTERNET? JIKA IYA COBALAH KUNJUNGI LINK INI KARENA TERNYATA KITA BISA MENGHASILKAN UANG TAMBAHAN BAHKAN HINGGA PULUHAN JUTA RUPIAH HANYA DENGAN MELUANGKAN SEDIKIT WAKTU SAJA... TERBUKTI MUDAH DAN GAMPANG... ARAU SETIDAKNYA BERKUNJUNGLAH SEJENAK UNTUK MEMBACANYA! PENASARAN? KLIK DISINI DAN JADILAH ORANG SUKSES TANPA KITA SADARI...

Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Scriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer

Posting Komentar untuk "Persatuan Bangsa VS Iklan TV"


Endik Koeswoyo

SimpleWordPress

 

SimpleWordPress