Fenomena UAN

Duh ngeri tuh judul...

Penetapan UAN sebagai dasar kelulusan ternyata menimbulkan banyak Fenomena di dunia para siswa sendiri. Percaya nggak percaya, UAN telah mengajarkan pola KKN dalam benak siswa. Kok Bisa?

KKN adalah singkatan dari pada apa yang disebut Korupsi, Kolusi dan nepotisme. Lalu apa hubungannya dengan UAN -Ujian Akir nasional-?

tahukah kita bahwa banyak siswa yang melakukan segala cara untuk mendapatkan nilai yang bagus atau setidaknya lulus dalam ujian? Berikut ini adalah beberapa cara kontrofersial yang sering atau setidaknya penah di lakukan oleh beberapa siswa SMU untuk bisa lulus UAN. Berikut ini dua cara yang cukup popular di kalangan siswa SMU.

1. Melakukan kecurangan dengan membeli jawaban.

Modus yang sering di gunakan adalah jawaban soal yang di ujikan melalui SMS. Harganya relatif murah, 1 soal berkisar antara 5.00.000,- hingga 2.000.000,- Murah jika di banding harus ngulang. Biasanya jawaban akan dikirim setelah 30 menit soal di buka atau diujikan. Siapa yang mengririm? Itu rahasia publik. Tapi seorang siswi mengaku dia membayar 1,5 juta untuk 3 jawaban soal yang di ujikan. Dan uniknya, uang di kembalikan 5.00 ribu karena jawaban salah satu mata ujian tidak keluar. Lalu bagaimana siswa bisa menerima jawaban? Saat tejadi traksansi awal, antara siswa dan MR XXX yang menjual jawaban, Siswa di berikan nomer khusus, dengan pulsa tertentu dan dilarang mengrim sms jawaban ke orang lain atau akan di denda 5 juta. Wowow, keren. Setelah soal di buka, biasanya masuk 1 sms yang menanyakan salash satu soal yang di ujikan -karena soal berbeda-beda- Semisal. Soal nomer 3 ini atau bukan? Jiwa siswa menjaab iya, beberapa saat kemudian jawaban akan muncul, jika bukan akan ada sms lain yang amsuk. "Banyak cara yang dilakukan siswa untuk menyembunyikan handphonenya agar tidak ketahuan. Di dalam celana atau rok, di dalam sepatu dan tempat pribadi lainnya yang tidak mungkin terjangkau." pengakuan seorang siswi di kota Y.

2. Magig Brain
Nah ini dia yang konyol dan ndak masuk akal. Main dukun! Tertawa atau mengelus dada? Jangan heran jika ruang ujian berbau dupa atau kembang melati. Itu syarat dari dukun untuk mencerdaskan otak atau magis untuk mengarahkan pensil ke pada jawaban yang paling benar. hal ini pernah di akui oleh salah satu teman saya. Dia pergi ke-dukun terus sama dukun di kasih air untuk di minum sebelum mengerjakan soal.

Cara-cara curang semacam itu sering terjadi di kalangan siswa dan sisiwi. Bahkan konon katanya ada seorang siswi SMU yang rela menukarkan keperawannya demi jawaban soal dari salah satu guru penunggu Ujian. Luar biadab, eh luar biasa.

Yang irosnis adalah: mau jadi apa bangsa ini jika Jiwa enerasi muda harus di cekoki dengan kecurangan dan kekotoran? Bukankan dengan sistem UAN sekarang ini siswa harus benar-benar pintar agar bisa lulus? Yang kurang pintar atau yang pelupa gimana? Nah lo!

"Loh ngapain masuk seklolah kalau nilai yang di pakai untuk kelulusan cuman nilai UAN?" Kata seorang murid yang lagi bolos.

Apa yang di katakannya boleh di benarkan. Toh nilai kerajinan, nilai sopan santun, nilai extra kulikuler nggak kepake saat UAN? Hayah....malah membenarkan. Hehehheh


Kayaknya sistem saat ini belum tepat deh untuk di jalankan di Indoensia. Kerana akalu di amati, siswa/i akan melakukan segala cara untuk bisa lulus, termasuk kecurangan-kecurangan yang di luar nalar. Semoga ada cara yang lain yang lebih bijak.



Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Scriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer

Posting Komentar untuk "Fenomena UAN"


Endik Koeswoyo

SimpleWordPress

 

SimpleWordPress