SENDIRI_ITU_DINGIN II


Seperti sebuah peribahasa...seperti sebuah rangkaiankata....mari menatap kedepan...lurus saja...di sana masih ada harapan...kecewa adalah biasa....di kecewakan adalah wajar....lalu kemana kita akan berpijak jika cermin tak lagi jujur?


Seperti untaian kata bijak....menusuk hati bagaikan embun....kemana perginya embun ketika matahari bersinar indah? Hidup bukun untuk gaul atau sekedar menggauli...hidup untuk bergaul dan saling mengerti..mengerti isi hati...mengerti isi jiwa....gaul untuk berkarya bukan sekedar mengkaryakan....katakan saja pada hati kecilmu...apa yang telah kamu lakukan hari ini....jam ini...menit ini...detik ini...apakah waktu hanya akan kau buang percuma meratapi nasib? sendiri itu dingin kawan....maka bertemanlah...dengan siapa saja...angin malam....angin pagi...bunga mawar....ataupun bunga melati....senyumlah dari jiwamu....senyumlah dari hatimu....



sendiri itu dingin sobat.....maka bersahabatlah...dengan alam...dengan tetanggamu....dengan burung dengan mimpimu.....sendiri itu dingin cinta....berbagilah jangan hanya bercinta....berilah sayang jangan sentuhan....berilah persaan jangan rasa....sendiri itu dingin...maka bersamalah....sendiri itu dingin...maka hargailah orang diseklilingmu....termasuk aku...yang manti datangnya cinta...di batas senja...di bawah bendera...
Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Scriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer

Posting Komentar untuk "SENDIRI_ITU_DINGIN II"


Endik Koeswoyo

SimpleWordPress

 

SimpleWordPress